Tampilkan postingan dengan label ILMU HUKUM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ILMU HUKUM. Tampilkan semua postingan

Contoh Judul Skripsi dan Penelitian

Pembuatan Alat Uji Air-Gun Compressor dan Penyelidikan Perilaku Mekanik Berbagai Material Keramik Akibat Beban Impak

Pendugaan Nilai Kepadatan Tanah melalui Pengukuran Sifat Dielektrik : Suatu Teknik Analisis Tanah Baru yang Berwawasan Lingkungan

Model Komputasi Perambatan Gelombang Radio 3-Dimensi untuk Perencanaan Sistem Pemancar Televisi dalam Mengatasi Masalah Blank-Spot Gelombang Pantul dan Multicoverage

Pengolahan Sinyal Respons Struktur yang Bergetar : Aplikasi pada Masalah Vibrasi Pelat Tipis

Pemanfaatan Batang Kelapa Sawit sebagai Bahan Bangunan dan Furnitur

Desain Prototipe Kontainer sebagai Alat Simpan Angkut Komoditas Hortikultura Segar dengan Sistem Atmosfer Terkendali

Kaji Statis dan Dinamis Komponen Beton Pracetak Penuh Sistem Struktur Rumah Susun Murah di Indonesia

Pendayagunaan Abu Terbang untuk Material Beton Kinerja Tinggi

Besaran Mekanis Beton Polimer Kinerja Tinggi

Sifat Statis dan Dinamis Struktur Beton Pracetak dengan Perekat Basah yang Terbuat dari Beton Polimer

Penentuan Ciri Mekanik dan Pengujian Desain Kriteria Anjungan Lepas Pantai di Indonesia

Pemodelan Evolusi (Erosi-Akrasi) Pantai Akibat Pengaruh Gelombang dan Arus Laut : Studi Kasus Pantai Anyer, Carita, Banten

Pengembangan Metodologi Analisis Kestabilan Tambang Batu Bara Indonesia

Pengembangan Metode Baru yang Lebih Andal dan Efisien untuk Analisis dan Desain Interaksi Tanah-Struktur

Penentuan Nisbah Stokiometrik Resin-Bahan Pengeras dan Jumlah Bahan Pengisi Resin Tuang Epoksi Sikloalifatik yang Digunakan sebagai Isolator Tegangan Tinggi Pasangan Luar di Daerah Beriklim Tropis

Stabilisasi Lereng Insitu dengan Menggunakan Sistem Geosintetik Diangkur

Model Zona Kegempaan Terpadu untuk Mitigasi Bencana Gempa

Pemodelan Tsunami dan Zonasi Daerah Rawan Tsunami di Indonesia

Model Transportasi Angkutan Umum dalam Usaha Mengatasi Masalah Kemacetan (Studi Kasus di Kota Bandung)

Pengembangan Prototipe Mesin Pengkondisian Udara Takstasioner

Perilaku Mekanik Beton Kinerja Tinggi dengan Gradasi Butiran Bercelah

Penggunaan Terak Nikel Berdasarkan Uji Sifat Kimia dan Fisik untuk Campuran Beton Kinerja Tinggi

Model Rekonstruksi Cadangan Minyak Bumi melalui Analisis Spasial STARMA

Pembentukan Fase Mineral dengan Memanfaatkan Breksi Batu Apung sebagai Bahan Baku Tambahan pada Pembakaran Keramik

Model Objek Bawah Permukaan Bumi berdasarkan Pengolahan Terpadu Data Georadar

Mintakat Epikarst Gunung Kidul untuk Penyediaan Air Bersih

Pembuatan Gips dari Air Kawah Ijen dan Batu Kapur secara Sinambung dengan Arus Berlawanan Arah

Perilaku Mekanik Kayu Kelapa

Pemanfaatan Limbah Abu Sekam Padi untuk Meningkatkan Mutu Beton

Produksi Batu Padas Buatan dengan Batu Apung sebagai Bahan Pengisi

Upaya Penegakan Hukum Lingkungan dalam Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Sumatera Utara

Pemodelan Mutu Air Kaji Kasus Sungai dan Estuari di Kawasan DKI Jakarta serta Teluk Jakarta

Pengaruh Eksploitasi Air Tanah pada Penurunan Mutu Lingkungan dan Verifikasi Air Tanah Daerah Semarang dan Sekitarnya

Teknologi Penginderaan Jauh untuk Mengetahui Sebaran Mangrove di Jawa Tengah Serta Implikasinya untuk Pengelolaan Fisik Wilayah Pantai

Teknologi Otomasi Kartografi dalam Pemodelan Atlas Sumber Daya Air di Pulau Jawa

Rekayasa Konfigurasi Sistem Adsorpsi dan Biocycle untuk Pengolahan Air Limbah Domestik yang Mengandung Detergen

Manipulasi Sifat Kimia Tanah untuk Mengurangi Dampak Negatif Logam Berat Asal Limbah Industri pada Tanah, Air, dan Tanah

Pemakaian Tulangan Spiral untuk Perbaikan Kolom Beton yang Rusak Akibat Gempa

Peningkatan Kekuatan dan Daktilitas Kolom Beton Mutu Tinggi terhadap Beban Tekan Konsentris

Perancangan dan Pembuatan Prototipe Mesin Pelempar Shuttlecock

Rancang Bangun Sistem Irigasi Tetes : Suatu Upaya Stabilisasi Produksi Apel pada Musim Kemarau

Penyusunan Konsep Kode Perancangan, Pembuatan, Perakitan, dan Pengujian Sistem Perpipaan Industri

Implementasi Sistem Kontrol Kecepatan Motor Induksi dengan Pemroses Sinyal Digital

Mineralisasi, Pola Struktur dan Kaitannya dengan Tektonik Sistem Subduksi, Studi Kasus Daerah Ponorogo dan Sekitarnya

Beton dengan Batu Andesit sebagai Agregat Kasar dan Tras Halus sebagai Substitusi Parsial Seen

Perilaku Fondasi Cakar Ayam pada Model di Laboratorium

Pencitraan Konduktivitas Bawah Permukaan dan Aplikasinya untuk Identifikasi Penyebaran Kontaminan

Penanganan Lumpur Minyak Bermatra Ekologi

Perilaku Mekanis Balok Beton Bertulang Hibrid dengan Bukaan pada Badan

Analisis Ciri Keausan Bantalan Gelinding Berbasis Pemantauan Sinyal Getaran

Prototipe Mesin Penyeimbang dengan Konsep Peta Spektrum Frekuensi dan Order Tracking

Struktur Panel Pracetak Sandwich Beton Agregat Normal-Ringan

Beton Agregat Prepak untuk Perbaikan dan Produksi Struktur Beton Bertulang

Rancang Bangun Sistem Pengereman Semilock Mekanis-Hidrolik dengan Kombinasi Load Sensing, Proportioning Valve, dan Membran

Pengembangan Pendifusi Jet Swirling sebagai Alat Penyejuk Udara

Analisis Metode Pelaksanaan Sistem Jembatan Beton Kontinu

Kontribusi Kekang pada Perilaku Mekanik Struktur Kolom yang Terbuat dari Beton Mutu Tinggi dengan Gradasi Bercelah

Semen Penyekat Lubang Sumur Minyak, Gas, dan Panas Bumi yang Bersuhu dan Bertekanan Tinggi

Potensi Tanaman sebagai Pereduksi Material Pencemar Udara dan Kebisingan Kendaraan Bermotor

Pengembangan Paket Sistem Penunjang Keputusan untuk Manajemen Sistem Pertanian Konservasi di Lahan Kering

Perilaku Mekanik pada Elemen Struktur Beton Agregat Daur Ulang

Pengembangan Penjernih untuk Pengolah Air Minum dengan Memanfaatkan Aliran Melalui Media Berbutir

Penanggulangan Pencemaran oleh Limbah Cair Industri Pengolahan Hasil Pertanian Tingkat Menengah dan Rendah dengan Teknik Kolam Ganggang

Prototipe Sistem Pengendali Ketuk pada Motor Bensin

Potensi dan Produktivitas Gasbio dari Tempat Pembuangan Sampah Kota sebagai Sumber Energi Alternatif

Pengaruh Kehalusan Abu Terbang pada Durabilitas Beton Bertulang dengan Metode Galvanostatis

Pencemaran Tanah dan Sumber Air karena Pupuk dan Pestisida

Optimasi Bioremediasi Bakteri Perombak Alkil Benzena Sulfonat

Cacing Tanah dan Serasah untuk Mempercepat Proses Revegetasi Lahan Bekas Penambangan Batu Bara

Pembuatan Poliblen Degradabel Menggunakan Teknik Pengolahan Reaktif Poliolefin dan Serat Limbah Kelapa Sawit

Rekayasa Mesin Pengolah Limbah Tandan Kosong untuk Menghasilkan Pulp sebagai Bahan Baku Industri Papan Serat dan Kertas

Pembuatan Komposit Silika Organik dengan Proses Sol-Gel

Pemanfaatan Fotoelektrokatalisis dengan Menggunakan Lapisan Tipis Titanium Dioksida untuk Detoksifikasi Air

Pembuatan Elektrode Las Listrik dari Komposit Matriks Logam berupa Tembaga dengan Pengerasan Terdispersi dengan Cara Metalurgi Serbuk

Produksi Lemak Tengkawang sebagai Bahan Baku Industri Lipstik

Pemanfaatan dan Peningkatan Sifat-sifat Pulp Daur Ulang

Pengembangan Papan Komposit dari Limbah Kayu dan Plastik

Rekayasa Chisel/Mole Plow Bertahanan Tarik Rendah dengan Penerapan Teknik Pelumasan Elektro-Osmotik

Produksi Minyak Kaya Asam Lemak Omega-3 dengan Teknik Interesterifikasi Asidolisis Enzimatik

Teknologi Proses Ekstrasi Membran Cair Emulsi untuk Pengolahan Krom dari Limbah Elektroplating

Teknik Diagnostik Kerusakan Motor Piston Berbasis Sinyal Getaran

Prototipe Proses Produksi Minyak Pelumas dari Biji Jarak

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Bahan Bakar pada Motor Bakar melalui Pelumasan Piston Ring

Prototipe Motor Stirling Suhu Rendah untuk Mendapatkan Energi Mekanis dari Tungku Briket Batu Bara Penghasil Kalor

Pemungutan Senyawa Kalium dari Cairan Induk Penggaraman

Pengembangan Reaktor untuk Produksi Asam Lemak Omega-3 dari Minyak Ikan secara Enzimatis Menggunakan Lipase Amobil

Amobilisasi Amilase Menggunakan Bentonit untuk Efisiensi Produksi Glukosa Cair bagi Berbagai Industri

Rancang Bangun Sistem Pemroses Limbah Padat Bumbu Masak

Distilasi : Cara Pemisahan Komponen dalam Sistem Aseton-Butanol-Etanol Hasil Fermentasi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit

Rancang Bangun Mesin Pengemas dan Rekayasa Teknologi Industri Tahu Kemas

Pelapisan Seng pada Baja Tulangan Beton dengan Galvanisasi Pencelupan Panas dan Elektrolisis untuk Meningkatkan Durabilitas Struktur Beton Bertulang

Blending Karet Alam dengan Karet Butil atau Turunannya untuk Bantalan Mesin

Pembuatan Mikrokristalin Selulosa dari Jerami Padi

Protease Baru dari Bakteri Bongkrek untuk Industri Detergen

Peningkatan Rendemen dan Efisiensi Proses Penyulingan Minyak Nilam Melalui Modifikasi Alat dan Penggunaan Jenis Bahan Bakar

Pengolahan dan Pendayagunaan Limbah Agroindustri Kelapa Sawit

Sintesis Oleokimia dan Turunan Oleokarbohidrat sebagai Komoditas Bahan Kimia Agroindustri

Proses Membran Cair Berpendukung Ganda Untuk Pemisahan dan Pengentalan L-Fenilalanina dari Kaldu Fermentasi

Biokonversi Serat Sawit dengan Aspergillus niger sebagai Pakan Ternak Ruminansia

Interesterifikasi Enzimatis Palm Stearin dengan Minyak Ikan Lemuru untuk Pembuatan Lemak Margarin

Karakterisasi dan Fungsi Protein-Protein Spesifik dari Lateks Karet serta Peranannya dalam Produksi Karet

Rekayasa dan Rancang Bangun Generator Ozon untuk Proses Pemutihan Pulp Kertas

Campuran Batu Bara Air Lokal sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak : Ciri Pembakaran dan Pengembangan Prototipe Nosel Burner

Sintesis dan Aplikasi Zirkonia Tersulfatasi sebagai Katalis Baru dalam Oligomerisasi Propena Menjadi Bahan Sejenis Bensin

Penggunaan Media Unggun Tetap pada Pengolahan Lindi dengan Kandungan Materi Organik yang Tinggi secara Anaerob

Bioproses Tepung Bulu Ayam dengan Bacillus licheniformis : Upaya Peningkatan Mutu Ransum

Senyawa Bioaktif dari Mikroalga dan Aplikasinya pada Bahan Pangan

Pemanfaatan Limbah Minyak Atsiri Daun Sirih untuk Produk Emulsi Antioksidan sebagai Bahan Aditif Industri

Aktivitas dan Produksi Komponen Antimikrob dari Rimpang Lengkuas

Sintesis Poliester Asam Lemak Gula dari Minyak Nabati sebagai Ingredien dalam Rangka Memproduksi Makanan Rendah Kalori

Produksi dan Pemanfaatan Lipase untuk Industri Oleokimia dari Minyak Kelapa Sawit

Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh Poliamina dan Prekursornya untuk Memperpanjang Daya Simpan dan Mempertahankan Mutu Buah-Buahan

Pengembangan Produk Makanan Tradisional Rendah Garam Berbasis Ikan melalui Aplikasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Bakteriosin

Produksi Pigmen untuk Bahan Pewarna Makanan Menggunakan Substrat Limbah Industri Pangan

Penerapan Bioteknologi untuk Produksi Bahan Cita Rasa Makanan dengan Memanfaatkan Limbah Hasil Pertanian

Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat sebagai Pengawet Makanan Simpan Dingin

Aspergillus oryzae : Peranannya dalam Detoksifikasi Aflatoksin pada Kedelai serta Penyiapannya sebagai Inokulum untuk Menghasilkan Kecap Aman bagi Konsumen

Osmosis-Puffing sebagai Alternatif Proses Pengeringan Sayuran dan Buah-Buahan

Perbaikan Teknologi Pembuatan Tempe Kedelai dan Pengembangannya pada Industri Tempe Generasi Kedua dan Ketiga

Prototipe Lemari Pembeku Kriogenik untuk Pembekuan Produk Pertanian

Pengolahan Minyak Sawit Mentah untuk Produksi Emulsifier Mono-Diasilgliserol dan Konsentrat Karotenoid

Produksi Cairan Kulit Biji Jambu Mete sebagai Bahan Baku Industri Cat dan Komponen Pelunak Gesekan Sepatu Rem Kendaraan

Mesin Penggoreng Hampa Sistem Swing dan Penerapannya pada Industri Keripik Buah

Penentuan Kematangan Buah Berdasarkan pada Pelacakan Parameter Tumbukan

Pengembangan Metoda Pembekuan Vakum untuk Produk Pangan

Aplikasi Senyawa Poliol Untuk Perbaikan Mutu dan Daya Simpan Makanan Tradisional Setengah Basah Berbasis Pati

Eksplorasi, Pencirian, dan Produksi Lipase dengan Aktivitas Esterifikasi Tinggi Kapang Indigenus

Penentuan Sensitivitas Buah-buahan terhadap Etilena dengan Metode Spektroskopi Fotoakustik Laser Kepekaan Tinggi

Etilena Luka dan Luas Muka pada Irisan Mesokarp Buah Labu Kuning

Pengaruh Penanganan Pascapanen terhadap Keutuhan Butir, Serangan Cendawan dan Produksi Mikotoksin pada Jagung

Pemanfaatan Limbah Cair Tahu untuk Memproduksi Ingredien Pangan

Kemampuan Ekstrak Hati Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai Antioksidan untuk Pengembangan Jamu Menjadi Minuman Kesehatan

Produksi Minyak Kaya Arachidonic Acid dari Kapang Mortierella Alpina

Pengolahan dan Optimasi Produk Hidrokoloid Semibasah dari Rumput Laut

Ketahanan Mikrob Pencemar Lada Hitam terhadap Pengeringan untuk Perbaikan Proses dan Peningkatan Ekspor Lada

Sistem Pengering Gabah Kontak Langsung dengan Efek Tarikan Cerobong Berbahan Bakar Limbah Sekam

Kajian Pembuatan Jackfruit Leather dan Stabilitas Penyimpanannya

Pengembangan Mesin Sortasi Otomatis untuk Mangga Menggunakan Pengolahan Citra Dalam Pemutuan

Flavor yang Terikat secara Glikosidik pada Daging Buah Pala

Sistem Pendingin Kombinasi Radiasi Malam Hari dan Menara Pendingin untuk Penyimpanan Sayuran di Dataran Tinggi

Pencirian Isolat Imunogen Larva Viseral Toksokariasis sebagai Perangkat Imunodiagnostik dengan Teknik Blotting

Prevalensi Infeksi Cacing Ascaris suum pada Babi di Bali, Dampaknya pada Babi Penderita dan Upaya Penanggulangannya

Kloning Embrio melalui Rekayasa dan Pembuatan Kembar Identik serta Pembekuan dengan Metode Vitrifikasi

Penentuan Kebutuhan Nutrien Ternak Ruminan berdasarkan Metabolisme Kuantitatif

Pengembangan Benih Udang Windu yang Resisten terhadap Virus Monodon Baculovirus

Teknologi Fertilisasi in Vitro dalam Upaya Meningkatkan Populasi Ternak serta Produksi Sel Oviduk dan Serum Domba

Teknologi Fertilisasi in Vitro dalam Upaya Meningkatkan Populasi Ternak serta Produksi Sel Oviduk dan Serum Domba

Penggunaan Bagas Tebu Olahan dengan Tekanan Uap untuk Ternak Domba

Pendekatan Bioteknologi Bungkil Biji Jarak melalui Fermentasi guna Meningkatkan Mutu Bahan Pakan Ternak

Peningkatan Produktivitas Ternak Domba melalui Program Perbaikan Mutu Genetik dan Penerapan Teknologi Bioreproduksi

Ekofisiologi dan Implementasinya untuk Perbaikan Manajemen Bioteknik Budi Daya Udang Windu

Pendugaan Mutu Protein Bahan Pakan untuk Ternak Ruminansia

Model Penduga Sintesis Protein Mikrob Rumen Berdasarkan pada Ekskresi Metabolisme Basa Purin : Manfaatnya dalam Evaluasi Potensi Ruminansia Asli Indonesia dan Mutu Bahan Pakan

Upaya Pembekuan Embrio Hasil Pembuahan In Vitro dengan Spermatozoa Sexing

Peningkatan Populasi dan Mutu Genetika melalui Produksi Kembar Identik 4 dan 8 Embrio Hasil Fertilisasi In Vitro Sapi Madura

Pemanfaatan Limbah Organik dari Pemeliharaan Ulat Sutra pada Lahan Murbei untuk Perbaikan Kesuburan Tanah dan Mutu Benang Sutera Alam

Teknologi Pembekuan Embrio Sapi Perah dan Pemanfaatannya dalam Transfer Embrio

Teknologi Fermentasi Campuran Limbah Pabrik Tepung Tapioka dan Kotoran Ayam Kering sebagai Bahan Pakan Ternak Unggas

Rancang Bangun Multi-Alat Tangkap Rawai-Dogol-Payang Berkelanjutan Skala Perikanan Rakyat

Implementasi Teknologi Perkawinan untuk Mendapatkan Lebah Madu Superior melalui Seleksi dan Analisis Isozim

Rekayasa Cita Rasa Madu Lebah dan Upaya Peningkatan Produksinya dengan Menggunakan Umpan Senyawa Sintetik

Kebutuhan Energi untuk Kerja pada Kerbau di Daerah Tropika Lembab

Pengelolaan Polinator Hayati Lebah Madu di Perkebunan Kopi Toraja

Pengembangan Paket Teknologi Multi-Alat Tangkap Rawai-Jaring Insang Hanyut

Pemuliaan Sapi Perah melalui Sistem Recording : Kajian Terapan di Jawa Barat

Integrasi Ternak dan Penyediaan Pakan Sistem 3-Strata Termodifikasi di Daerah Dataran Tinggi Jawa Tengah

Produksi, Kriopreservasi, dan Penentuan Jenis Kelamin Embrio Hasil Vertilisasi In Vitro Menggunakan Sumber Sel Telur Anak Sapi

Kecernaan Kompartimental Riel Nitrogen Pakan di dalam Intestinum dan Rendemen Transformasinya ke dalam Nitrogen Mikroorganisme pada Ruminansia

Penyediaan Telur Ikan Nilem sebagai Produk Perikanan Andalan

Paket Teknologi Budi Daya Kepiting Bakau: Produksi Benih Massal dan Metode Pembesarannya

Pemanfaatan Serangga Parasitoid (Hymenoptera pteromalidae) dalam Metode Pengendalian Hayati Lalat Pengganggu di Peternakan Ayam di Bogor

Seleksi Karakter Tipe Pedaging pada Sapi Jantan Bali Rakyat Melalui Kontrol Individu untuk Tujuan Inseminasi Buatan

Kebutuhan Asam Lemak Esensial, Vitamin, dan Mineral dalam Pakan Induk Ikan Patin untuk Reproduksi

Kebutuhan Nutrisi Ikan Gurame untuk Pertumbuhan dan Reproduksi

Genetika Penampilan Bulu pada Ayam Kampung sebagai Plasma Nutfah untuk Kemampuan Adaptasi Produksi terhadap Lingkungan Tropis

Teknologi Produksi Benih Unggul Ikan Mas

Pembuatan Embrio Jantan dan Betina secara Terpisah serta Pengembangan Cell Line sebagai Pemicu Pertumbuhan dengan Penerapan Teknologi Bayi Tabung pada Sapi

Potensi dan Prospek Penggunaan Gulma Air sebagai Pakan Unggas

Teknologi Pembenihan Teripang Putih (Holothuria scabra)

Biologi Ayam Hutan Hijau (Gallus varius) dan Strategi Konservasinya melalui Teknologi Produksi Semen Beku dan Inseminasi Buatan

Pengoptimuman Lingkungan dan Nutrisi pada Budi Daya Ikan Sidat Lokal

Sinkronisasi Degradasi Energi dan Protein dalam Rumen pada Ransum Basal Jerami Padi untuk Meningkatkan Efisiensi Kecernaan Nutrien Sapi Potong

Pengembangan Sapi Hissar Di Wilayah Moyo Hilir Sumbawa

Evaluasi Protein Pakan Ruminansia Melalui Pendekatan Sintesis Protein Mikrob di dalam Rumen

Penentuan Jenis Kelamin Embrio Sapi untuk Tujuan Transfer Embrio

Produksi Tepung Ikan dari Limbah Industri Perikanan secara Enzimatik melalui Reaksi Plastein

Viabilitas Embrio Hasil Fertilisasi in Vitro dengan Sperma Seksing

Transfer Omega-3 dari Limbah Industri Pengolahan Ikan dan Komposisi Kimia Telur Berbagai Jenis Unggas

Peningkatan Kualitas Jerami sebagai Pakan

Upaya Peningkatan Mutu dan Daya Guna Limbah Dedak Padi

Pembuatan dan Pemanfaatan Antibodi Monoklonal untuk Sertifikasi Benih dan Epidemiologi Virus Kerdil Kedelai

Pemanfaatan Antibodi Monoklonal untuk Deteksi Baculovirus oryctes

Seleksi Genotipe melalui Teknik In Vitro untuk Mendapatkan Klon Bawang Putih Unggul Dataran Rendah

Perbanyakan Tanaman Bulian melalui Teknik Kultur Jaringan

Peningkatan Produksi Jagung melalui Perbaikan Mutu Genetika Tanaman yang Toleran terhadap Kondisi Tanah Masam

Salinitas dan Oksidasi-Reduksi Pirit pada Lahan Rawa Pasang Surut Pantai Timur Sumatera Selatan

Status Kesuburan Tanah Bekas Tambang Batu Bara pada Pertanaman Sengon dan Turi Berumur 2 Tahun

Modifikasi Rancangan Dialil untuk Mendapatkan Kopi Arabika Unggul Berdasarkan Aktivitas Nitrat Reduktase

Analisis Lintasan antara Sifat Pertumbuhan dan Hasil Kedelai pada Dosis Pupuk Fosforus yang Berbeda

Efektivitas Benzil Adenina dalam Merangsang Multiplikasi Tunas Strauberi In Vitro dari Eksplan Meristem Pucuk

Poliamina Meningkatkan Regenerasi Tanaman Hijau pada Kultur Antera Padi cv. Taipei

Potensi dan Pengembangan Plasma Nutfah Abaka untuk Bahan Baku Pulp dan Kertas: Seleksi Varietas dan Rekayasa Genetik

Pembentukan Galur Murni Cabai Menggunakan Teknik In Vitro dan Mutagenesis

Pengembangan Model Simulasi Tanaman Padi Sawah di Indonesia

Sistem Drainase dalam Hubungannya dengan Oksidasi Pirit serta Pengaruhnya pada Sifat Kimia Tanah dan Mutu Air pada Tanah Sulfat Masam

Pengaruh Jenis Semaian Batang Bawah dan Model Sambungan pada Keberhasilan Sambungan Tunas Pucuk secara in Vitro untuk Menghasilkan Bibit Jeruk Besar Nambangan Bebas Penyakit Sistemik

Varietas Unggul Kedelai yang Berdaya Hasil Tinggi dan Toleran Kekeringan

Ameliorasi Tanah Sulfat Masam Potensial untuk Budi Daya Tanaman Pangan yang Dikelola dengan Sistem Mekanisasi

Tahana, Penduga Tahana, dan Alternatif Pengelolaan Belerang pada Tanah Sawah di Pulau Lombok

Investigasi Pengaruh Urea terhadap Dispersi, Struktur dan Erosi Tanah Tropika dengan Manajemen Air dan Pola Tanam Berbeda

Perbaikan Metode Pemantauan Penyakit Tungro untuk Mendukung Program Pengendalian Penyakit secara Terpadu

Produktivitas Tanah Sulfat Masam untuk Budi Daya Tanaman Palawija Melalui Pencucian dan Penggunaan Amelioran

Penerapan Konsep Mekanis Penanaman Palawija Tanpa Olah Tanah di Lahan Sawah Irigasi

Peningkatan Efisiensi Fosforus dan Kalium dalam Sistem Budi Daya Tanaman Pangan Lahan Kering

Paket Penanaman Sayuran Vertikultur untuk Pekarangan Sempit dan Model Penyuluhan untuk Penduduk Perkotaan

Aktivitas Fotosintesis dan Pertumbuhan Tanaman Kapas yang Diberi Metanol

Perbaikan Sifat Pisang ‘Kepok’ Melalui Mutasi Buatan dengan Sinar Gama

Pengoptimuman Pemanfaatan Air untuk Pertanaman Kapas di Sulawesi Selatan

Dinamika Interaksi antara Parasitoid Trichogrammatidae dan Inangnya: Faktor yang Mempengaruhi Mutu Trichogrammatidae sebagai Agens Pengendali Hayati

Produksi Bioinsektisida Nematoda Entomopatogen Isolat Lokal sebagai Agens Pengendali Hayati Serangga Hama Tanaman Tebu dan Kopi

Perakitan Teknologi Produksi Tanaman yang Adaptif terhadap Tegakan Kirinyu dan Berwawasan Lingkungan

Model Rekomendasi Pemupukan Berdasarkan pada Uji Tanah untuk Tanaman Pangan Lahan Kering pada Tanah Tropik Masam di Indonesia

Pemanfaatan Air Tanah dalam Pelaksanaan Sawah Inti Rakyat di Kabupaten Majalengka

Upaya Pelestarian, Pengembangan, dan Peningkatan Produksi Salak Kultivar Gulapasir

Pengembangan Teknologi dan Pemasyarakatan Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Bawang Merah

Budi Daya dan Pengolahan Hasil Kacang-Kacangan sebagai Usaha Produktif Wanita di Lahan Kering Daerah Tangkapan Hujan Waduk Kedung Ombo

Ketahanan Beberapa Varietas Kedelai terhadap Nematoda Puru Akar Meloidogyne incognita dan M. javanica

Rekayasa Teknologi Pupuk Hayati Mikoriza

Pemanfaatan Trichoderma harzianum sebagai Biofungisida untuk Mengendalikan Patogen Tular Tanah pada Tanaman Kedelai dan Semusim Lainnya di Nusa Tenggara Barat

Evaluasi dan Penentuan Sistem Pengelolaan Hutan Ramin yang Berasaskan Kelestarian

Artropoda Predator Epigeik dan Penghuni Tajuk di Ekosistem Kedelai : Pendekatan Ekologi Lansekap

Genotipe Kacang Tanah Tahan Penyakit Bercak Daun Melalui Persilangan Interspesifik dan Penapisan Plasma Nutfah

Pengendalian Terpadu Nematoda Puru Akar Padi

Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Hasil Kedelai dengan Pemuliaan

Pengolahan Pucuk Tebu untuk Pakan Ternak Ruminansia

Pemanfaatan Bacillus thuringiensis dalam Pengendalian Hama Tanaman Pangan secara Hayati

Mikoriza Vesikula-Arbuskula dan Pupuk Batuan Fosfat untuk Meningkatkan Produksi dan Nilai Nutrisi Hijauan Leguminosa Pakan

Peningkatan Produktivitas Tanah Terdegradasi Melalui Teknologi Biomassa

Pembudidayaan Beberapa Jenis Bambu yang Penting di Indonesia

Pertumbuhan Batang Atas Jeruk Besar ‘Cikoneng’ dan ‘Nambangan’ pada Beberapa Jenis Batang Bawah

Pengembangan Tanaman Mangga pada Agrosistem Pekarangan Lahan Kering di Jawa Timur

Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Tomat untuk Sifat Toleran terhadap Cekaman Air

Uji Multilokasi Galur Murni Hasil Persilangan Kedelai Varietas Dempo × Wilis untuk Memperoleh Varietas Kedelai Toleran Tanah Masam dan Berdaya Hasil Tinggi

Peningkatan Produktivitas Tanah Gambut Melalui Pengendalian Reaktivitas Asam Organik Meracun : Persyaratan Dasar Pengembangan Lahan Gambut

Penapisan Kultivar Padi Gogo Toleran terhadap Keracunan Al dan Hibridisasi Antarkultivar dalam Peningkatan Daya Hasil dan Toleransinya terhadap Tanah Masam

Paket Teknologi Produksi Kedelai pada Lahan Kering

Hubungan Taut-Suai dengan Tingkat Pengangguran Sarjana Alumni Perguruan Tinggi Negeri di Kawasan Sumatera

Kamus Elektronik Istilah Iptek : Kajian Linguistik Mengenai Distribusi dan Unifikasi Istilah Bidang Kesehatan, Teknologi, dan Ekonomi

Jaringan Komunikasi Ilmiah di Indonesia berdasarkan Analisis Subjek dan Analisis Sitiran

Pengembangan Model Sistem Pendidikan Interventif untuk Meningkatkan Peran Ibu dalam Pembinaan Moral Bangsa

Keberhasilan Program PKK dan Kehidupan Keluarga Pedesaan

Transisi Keluarga, Konsumsi Pangan dan Gizi, dan Perkembangan/ Kecerdasan Anak

Pengembangan Kurikulum dan Bahan Belajar Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SD dan SLTP dalam Rangka Pembinaan Sikap dan Perilaku Berwawasan Lingkungan

Model Pelaksanaan Pendidikan bagi Anak-anak Kurang Beruntung dalam Rangka Mensukseskan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Pendidikan Pencegahan AIDS bagi Siswa Sekolah Menengah di Jawa Tengah

Pengembangan Modul Pelatihan, Penyuluhan Pap Smear-Sadari, dan Strategi Pemasyarakatannya untuk Meningkatkan Mutu dan Jangkauan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara 3

Kematian Ibu yang Hamil Risiko Tinggi : Siapa yang Bertanggung Jawab?

Model Rehabilitasi Para Cacat Bersumber Daya Masyarakat ke Arah Usaha Mandiri di Pedesaan

Pengembangan Paket Pembelajaran IPA : Buku Siswa dan Buku Panduan Guru Berbasis Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pengembangan Pengajaran IPA di Madrasah Ibtidalyah : Integrasi Pendekatan Agama dan Keterampilan Proses

Kupu-Kupu Papilionidae di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau, Sumatera Barat

Penggunaan Marker RFLP dan DNA Mitokondria untuk Meningkatkan Usaha Lebah Madu di Indonesia

Persaingan antara Banteng dan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Potensi Senyawa Bioaktif dari Mikoriza Rhizopogon sp., Scleroderma sp., dan Cenoccocum sp. yang Bersimbiosis dengan Tanaman Pinus merkusii

Purifikasi dan Determinasi Kandungan Senyawa Antimikrob dari Lentinus cladopus Tropik

Eksplorasi Protease Bakteri Asal Indonesia

Biosintesis Senyawa Antioksidan Picung (Pangium edule Reinw.)

Potensi Tanaman Sambiloto dalam Penghambatan Pertumbuhan Aspergillus flavus dan Produksi Aflatoksin

Efektivitas Krioprotektan dan Evaluasi Mutu Spermatozoa Hasil Kriopreservasi sebagai Kontribusi Potensial Preservasi Genetika Ayam Hutan Hijau yang Ditangkarkan

Identifikasi Plasma Nutfah dan Pemakaian Teknik In Vitro untuk Menunjang Pemuliaan Pisang Indonesia

Identifikasi dan Isolasi Protein Antimikrob dan Pengatur Kekebalan Laktoferin pada Tupai

Feromon Seksual dan Autodiseminasi Virus pada Serangga Spodoptera exigua Hubu (Lepidoptera : Noctuidae)

Isolasi, Pemurnian, dan Modifikasi secara Kimia L-Asparaginase Erwinia carotovora ECC 9601 Galur Lokal

Analisis Biokimia Enzim DNA Polimerase dari Bakteri Termofil Galur Lokal

Dua Senyawa Antitumor dari Dua Spesies Tumbuhan Cryptocarya

Isolasi dan Pencirian Senyawa Antimikrob dari Kulit Buah Manggis

Isolasi dan Karakterisasi Dehalogenase dari Pseudomonas cepacia

Senyawa Aktif Analgesik dari Akar Pakis Tangkur (Polydium feei Mett.)

Biotransformasi Residu Pestisida Organoklorin oleh Bakteri Tanah

Pemanfaatan Lignin dari Limbah Industri Kertas dan Serbuk Gergaji untuk Pembuatan Turunan Antibiotik C-9154

CT Scan Berbasis Sinar-x Fluoresens Digital

Isolasi dan Pencirian Protein Membran Toxoplasma gondii Isolat Lokal

Produksi Glikosida secara Biotransformasi dengan Kultur Sel Amobil

Pembentukan Galur Saccharomyces yang Mampu Mencerna Pati secara Langsung menjadi Etanol melalui Kloning Gen Amilase

Pemurnian dan Pencirian Faktor Antibakteri dari Bekicot Indonesia

Struktur dan Sifat Kemagnetan Magnet Permanen Hibrida Isotrop Berperekat Berbasis Nd-Fe-B

Metode Prediksi Beban Energi Listrik yang Akurat, Fleksibel, dan Adaptif yang Diimplementasikan dalam Peranti Lunak Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan

Transformasi Wavelet Sinyal Ucapan Waktu Nyata Menggunakan Prosesor Sinyal DSP untuk Aplikasi Telekomunikasi Telepon Digital Hemat Saluran

Metode Volume Hingga untuk Grid Tak Berstruktur

Integrasi Model Spektral dan Model Spasial-Ekologis pada Pengolahan Citra Satelit untuk Estimasi Produksi Pertanian

Sintesis Keramik Ubahan Gradual Al2TiO5/Al2O3 dengan Aditif MgO untuk Aplikasi Suhu Tinggi

Pemisahan Logam Emas dari Bijihnya dengan Metode Agregasi Hidrofobik

Poliester dari 1,3-Propanadiol Hasil Fermentasi Gliserol sebagai Bahan Baku Polimer Biodegredabel

Pembuatan Elektrode Poli-(O-Fenilen Vinilena) dan Penggunaannya pada Baterai Organik yang Dapat Diisi Kembali

Kondisi Terumbu Karang Ditinjau dari Laju Pertumbuhan Karang pada Kawasan Wisata Bahari Gili Meno Lombok

Ciri Dinamik dan Optimasi Model Raket Bulutangkis

Pengembangan Teknik untuk Penapisan Bacillus thuringiensis

Pengembangan Sistem Flowmeter Ultrasonik dengan Teknik Tomografi untuk Pencitraan Proses Aliran Fluida

Kestabilan Penjalaran Soliton dalam Serat Optik terhadap Sinyal Luar

Perancangan Prototipe Sistem Visi Komputer untuk Identifikasi Bakteri dengan Sistem API20E

Manipulasi Hormon dan Suhu untuk Produksi Jantan Homogamet dalam Rangka Pengembangan Budi Daya Monoseks Betina pada Ikan Patin

Pengamatan Bintik Matahari dan Hubungannya dengan Perubahan Geomagnetik dan Gjala El Nino/La Nina

Paket Teknologi Produksi Benih Kerang Kipas-Kipas Amusium sp.

Keterpengaruhan Aktivitas Erupsi Gunung Api oleh Aktivitas Gempa Tektonik di Busur Vulkanik Daerah Subduksi

Sintesis Klovanadiol dari Kariofilena

Pengembangan Sensor Medan Magnet Fluxgate dengan Metode Posisi Pulsa

Penampilan Calon Ratu Lebah yang Dibuat dengan Grafting Bertahap

Regresi Poisson Multirespons dan Penerapannya pada Analisis Angka Prevalensi Sepuluh Penyakit yang Sering Berjangkit, serta Model Pengendalian Persediaan dan Pendistribusian Obatnya

Ekspresi Gen Amilase Hasil Rekombinasi Galur Lokal Saccharomyces cerevisiae untuk Produksi Etanol

Komputasi Persamaan Integral dan Pemakaiannya untuk Masalah Invers

Isolasi Zat Antimikrob dari Spons Laut

Metode Automata Kisi-Gas untuk Kajian Aliran Fluida dalam Menentukan Selektivitas Membran Berpori

Eksplorasi, Identifikasi, dan Koleksi serta Budi Daya Anggrek Irian Jaya dalam Menunjang Konservasi Plasma Nutfah di Indonesia

Penentuan Struktur Material dengan Menggunakan Metode Patterson pada Difraksi Sinar X

Seleksi Galur Bradyrhizobium japonicum Resistens Logam Berat

Plot Percontohan Pengelolaan Habitat Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Rutin dari Daun Singkong Limbah Pabrik Tapioka dan Diversifikasi Pemanfaatannya

Isolasi dan Pemanfaatan β-Sitosterol dari Limbah Minyak Sawit

Penarikan β-Karotena dari Limbah Minyak Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya

Rekayasa Dadih dengan Starter Strepcoccus lactis dan Lactobacillus acidophyllus untuk Mencegah Kanker dan Mengurangi Kolesterol Darah

Penyuntikan Jangka Panjang Testosteron Enantat + Depot Medroksiprogesteron Asetat Setiap Bulan sebagai Model Kontrasepsi Pria Indonesia

Studi Bioaktivitas Toksin Clostridium botulinum terhadap Zat Pertahanan Tubuh Manusia

Telaah Faktor Adhesivitas Escherichia coli Enteropatogenik dalam Penanggulangan Penyakit Diare di Indonesia

Formulasi Sediaan Tablet Beberapa Macam Zat Aktif yang Digunakan sebagai Obat Esensial Nasional

Pembuatan Sediaan Fitofarmaka Antiinflamasi yang Efektif dan Aman

Produksi Antibiotik Sefalosporin C menggunakan Cephalosporium acremonium

Pengembangan Paket Produk Probiotik Bakteri Penghambat Pertumbuhan Bakteri Patogen Vibrio pada Budi Daya Tambak Udang

Pendayagunaan Belerang Indonesia sebagai Bahan Baku Sediaan Obat

Pemanfaatan Minyak Ikan Lemuru untuk Pengayaan Asam Lemak Omega-3 Kuning Telur dan Aplikasinya dalam Bidang Kesehatan dan Gizi

Aktivitas Serinhidroksimetiltransferase pada Tikus Penderita Hiperlipoproteinemia

Pemanfaatan Minyak Atsiri Jahe sebagai Anti-Filariasis pada Penderita Infeksi Brugia malayi di Daerah Kalimantan

Pengembangan Kit Diagnostik dengan Antibodi Monoklonal Antilipopolisakarida Porphyromonas gingivalis untuk Deteksi Keberhasilan Perawatan Penyakit Periodontal

Malaria dan Kehamilan : Dampak terhadap Ibu, Janin, dan Bayi serta Potensi Intervensi Kemoprofilaksi

Antibodi Antisperma pada pria Infertil : Deteksi dan Patogenesis

Isolasi DNA dari Bahan Tulang dan Gigi Pascamortem untuk Penentuan Jenis Kelamin dan Analisis Forensik

Rekayasa Antigen Determinan sebagai Perangkat Diagnosis Toksokariasis pada Sapi Perah

Pembuatan Anti Asam Glutamat Dekarboksilase dan Anti-Gad Antibodi untuk Prediksi Penderita Prediabetes Melitus

Respons Imunologis terhadap Streptococcus equi subsp. zooepidemicus : Sifat Hayati Bakteri dan Upaya Peningkatan Imunogenitasnya

Pengembangan Diversifikasi Konsumsi Pangan dan Peningkatan Status Gizi Keluarga melalui Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat

Isolasi Senyawa Antimutagenik dari Tumbuhan Pakan Primata, Puspa (Schima Wallichii Korth)

Pengembangan Vaksin Kontrasepsi dari Bovine Zone Pellucida

Pengembangan Probiotik Bakteri Asam Laktat Indigenus untuk Pencegahan Hiperkolesterolemia

Optimasi Produksi Anti Hiperkolesterolemia Golongan Inhibitor CoA Reduktase dari Beras Angkak Hasil Fermentasi Kapang Monascus purpureus Isolat Lokal Cikapundung Bandung

Preparasi dan Penggunaan Vaksin Polivalen sebagai Pendekatan Baru Pencegahan Mastitis pada Sapi Perah

Vaksinasi LDL-yang Dioksidasi pada Aterosklerosis Fase Awal

Mutasi Regio Gen rpo B pada Galur Mycobacterium tuberculosis Resisten Rifampisin Isolat Penderita Tuberkulosis Paru

Peran Apolipoprotein E dalam Timbulnya Penyakit Jantung Koroner pada Populasi Jawa

Formulasi Senyawa Baru Antiinflamasi PGV-0 dalam Bentuk Sediaan Tablet

Pencirian Protein Imunogenik Virus Dengue Isolat Indonesia sebagai Bahan Vaksin Subunit

Interaksi Antara Kurkumin Sintetik dan Turunannya dengan Prostaglandin dan Hormon Lutein dalam Produksi Progesteron oleh Kultur Sel Luteal Tikus

Pengaruh Pemberian Zat Besi pada Pembentukan Reactive Oxygen Intermediate Sel Makrofag Alveolar, Kadar SOD, MDA, dan Gambaran Histopatologis Marmot yang Dipapar dengan Mikobakterium Tuberkulosis

Risiko Kristalografik Campuran Asetaminofen dan Ibuprofen dalam Sediaan Tablet

Pengembangan Vaksin Cocktail Berdasarkan Komposisi Imunogenik Protein Struktural Virus Dengue Isolat Indonesia

Optimasi Efek Preklinik Flavonoid sebagai Hipotenser Alami Melalui Pendekatan Struktur Aktivitas

Prostesa Sendi Lutut untuk Penggantian Lutut Total Geometrik

Diagnosis Infeksi Aktif Toxoplasma gondii pada Ibu Hamil dengan Menggunakan Antibodi Monoklonal

Pencemaran Limbah Domestik pada Beberapa Klaster Masyarakat

Pengembangan Industri Kerajinan Bernilai Ekonomi melalui Model Pelatihan bagi Remaja Putus Sekolah di Kabupaten Nias

Model Penyelesaian Sengketa Melalui Pranata Perdamaian Adat dalam Memelihara Ketahanan dan Ketertiban Masyarakat Miskin di Daerah Terpencil dan Terisolasi di Pulau Enggano

Peran Serta Asosiasi Lokal dalam Mendukung Kemampuan Pemerintah Daerah untuk Menyelenggarakan Otonomi Daerah

Pertumbuhan Ekonomi dan Pergeseran Struktural dalam Industrialisasi di Indonesia : Pendekatan Model Dual - Economy

Dampak Liberalisasi Perdagangan pada Kinerja Perekonomian Indonesia dan Antisipasinya Menghadapi Era Abad Asia Pasifik

Peran Birokrasi Publik dalam Meningkatkan Daya Saing dan Efisiensi Industri di Indonesia

Pengaruh Aktivitas Sektor Perekonomian pada Mutu Lingkungan di Indonesia

Pengembangan Pariwisata Pedesaan sebagai Alternatif Pembangunan Berkelanjutan

Migrasi Tenaga Kerja Indonesia Ke Malaysia : Determinan, Dampak, dan Kebijakan (Studi Kasus Flores Timur, Lombok Tengah, dan Pulau Bawean)

Model Kelembagaan Akomodatif sebagai Upaya Mewujudkan Struktur Masyarakat Agribisnis Progresif-Integratif Guna Menunjang Pembangunan Wilayah Pedesaan Pantai di Jawa Timur

Agroindustri dan Agribisnis Komoditas Rambutan dan Mangga di Jawa Timur

Rekacipta Penyuluhan Pembangunan dalam Pengembangan Persuteraan Alam di Jawa Timur

Model Simulasi Kebijakan Swasembada Gula Pasir di Indonesia dalam Rangka Menuju Era Perdagangan Bebas

Model Inkubator untuk Pembinaan dan Pengembangan Industri Kerajinan Kayu

Model Pemberdayaan Wanita di Pedesaan serta Dampaknya pada Pengentasan Kemiskinan

Kebijakan Desentralisasi, Mobilitas Penduduk, dan Kesenjangan Antarwilayah : Analisis Ekonomi-Demografi Multiregional

Pengembangan Model Asuransi Contractor’s All Risks sebagai Alternatif Pengalihan Risiko pada Industri Konstruksi di Indonesia

Optimasi Jaringan Perangkutan Barang Nasional : Multimoda dan Multikomoditas

Ukuran Performansi Mutu Bagi Perusahaan-Perusahaan di Indonesia

Desain dan Pengembangan Sistem Dokumentasi Pariwisata

Perbandingan Implikasi Kebijakan Perdagangan AFTA dan WTO pada Perekonomian Indonesia

Mencari Bentuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian bagi Sistem Pertanian Berbudaya Industri

Eksplorasi Sumber Daya Estetis, Standarisasi Perencanaan, dan Model Pengembangan Produk Pariwisata Danau Toba

Pengembangan Agribisnis Sapi Perah di Daerah Agroekosistem yang Berbeda di Jawa Timur

KEKERASAN PADA ISTRI DALAM RUMAH TANGGA PART 1


Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT (domestic violence) merupakan jenis kejahatan yang kurang mendapatkan perhatian dan jangkauan hukum.  Tindak kekerasan di dalam rumah tangga pada umumnya melibatkan pelaku dan korban diantara anggota keluarga di dalam rumah tangga, sedangkan bentuk tindak kekerasan bisa berupa kekerasan fisik dan kekerasan verbal (ancaman kekerasan).  Pelaku dan korban tindak kekerasan didalam rumah tangga bisa menimpa siapa saja, tidak dibatasi oleh strata, status sosial, tingkat pendidikan, dan suku bangsa.
KEKERASAN PADA ISTRI DALAM RUMAH TANGGA PART 1
KDRT
Tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga merupakan masalah sosial yang serius, akan tetapi kurang mendapat tanggapan dari masyarakat dan para penegak hukum karena beberapa alasan, pertama: ketiadaan statistik kriminal yang akurat, kedua: tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga memiliki ruang lingkup sangat pribadi dan terjaga privacynya berkaitan dengan kesucian dan keharmonisan rumah tangga (sanctitive of the home), ketiga: tindak kekerasan pada istri dianggap wajar karena hak suami sebagai pemimpin dan kepala keluarga, keempat: tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga terjadi dalam lembaga legal yaitu perkawinan. (Hasbianto, 1996).
Perspektif gender beranggapan tindak kekerasan terhadap istri dapat dipahami melalui konteks sosial.  Menurut Berger (1990), perilaku individu sesungguhnya merupakan produk sosial, dengan demikian nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat turut membentuk prilaku individu artinya apabila nilai yang dianut suatu masyarakat bersifat patriakal yang muncul adalah superioritas laki-laki dihadapan perempuan, manifestasi nilai tersebut dalam kehidupan keluarga adalah dominasi suami atas istri.
Mave Cormack dan Stathern (1990) menjelaskan terbentuknya dominasi laki-laki atas perempuan ditinjau dari teori nature and culture.  Dalam proses transformasi dari nature ke culture sering terjadi penaklukan.  Laki-laki sebagai culture mempunyai wewenang menaklukan dan memaksakan kehendak kepada perempuan (nature).  Secara kultural laki-laki ditempatkan pada posisi lebih tinggi dari perempuan, karena itu memiliki legitimasi untuk menaklukan dan memaksa perempuan.  Dari dua teori ini menunjukkan gambaran aspek sosiokultural telah membentuk social structure yang kondusif bagi dominasi laki-laki atas perempuan, sehingga mempengaruhi prilaku individu dalam kehidupan berkeluarga.
Sebagian besar perempuan sering bereaksi pasif dan apatis terhadap tindak kekerasan yang dihadapi.  Ini memantapkan kondisi tersembunyi terjadinya tindak kekerasan pada istri yang diperbuat oleh suami.  Kenyataan ini menyebabkan minimnya respon masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan suami dalam ikatan pernikahan.  Istri memendam sendiri persoalan tersebut, tidak tahu bagaimana menyelesaikan dan semakin yakin pada anggapan yang keliru, suami dominan terhadap istri.  Rumah tangga, keluarga merupakan suatu institusi sosial paling kecil dan bersifat otonom, sehingga menjadi wilayah domestik yang tertutup dari jangkauan kekuasaan publik.
Campur tangan terhadap kepentingan masing-masing rumah tangga merupakan perbuatan yang tidak pantas, sehingga timbul sikap pembiaran (permissiveness) berlangsungnya kekerasan di dalam rumah tangga.  Menurut Murray A. Strause (1996), bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan moralitas pribadi dalam rangka mengatur dan menegakkan rumah tangga sehingga terbebas dari jangkauan kekuasaan publik.
Di Indonesia data tentang kekerasan terhadap perempuan tidak dikumpulkan secara sistematis pada tingkat nasional.  Laporan dari institusi pusat krisis perempuan, menunjukkan adanya peningkatan tindak kekerasan terhadap perempuan,.  Menurut Komisi Perempuan (2005) mengindikasikan 72% dari perempuan melaporkan tindak kekerasan sudah menikah dan pelakunya selalu suami mereka.  Mitra Perempuan (2005) 80% dari perempuan yang melapor pelakunya adalah para suami, mantan suami, pacar laki-laki, kerabat atau orang tua, 4,5% dari perempuan yang melapor berusia dibawah 18 tahun.  Pusat Krisis Perempuan di Jakarta (2005); 9 dari 10 perempuan yang memanfaatkan pelayanan mengalami lebih dari satu jenis kekerasan (fisik, fisiologi, seksual, kekerasan ekonomi, dan pengabaian), hampir 17% kasus tersebut berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi perempuan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rifka Annisa Womsis Crisis Centre (RAWCC, 1995) tentang kekerasan dalam rumah tangga terhadap 262 responden (istri) menunjukan 48% perempuan (istri) mengalami kekerasan verbal, dan 2% mengalami kekerasan fisik.  Tingkat pendidikan dan pekerjaan suami (pelaku) menyebar dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi (S2); pekerjaan dari wiraswasta, PNS, BUMN, ABRI.  Korban (istri) yang bekerja dan tidak bekerja mengalami kekerasan termasuk penghasilan istri yang lebih besar dari suami (RAWCC, 1995).
Hasil penelitian kekerasan pada istri di Aceh yang dilakukan oleh Flower (1998) mengidentifikasi dari 100 responden tersebut ada 76 orang merespon dan hasilnya 37 orang mengatakan pernah mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan berupa psikologis (32 orang), kekerasan seksual (11 orang), kekerasan ekonomi (19 orang), kekerasan fisik (11 orang).  Temuan lain sebagian responden tidak hanya mengalami satu kekerasan saja.  Dari 37 responden, 20 responden mengalami labih dari satu kekerasan, biasanya dimulai dengan perbedaan pendapat antara istri (korban) dengan suami lalu muncul pernyataan-pernyataan yang menyakitkan korban, bila situasi semakin panas maka suami melakukan kekerasan fisik.
Dari penelitian ini terungkap bahwa sebagai suami yang melakukan tindak kekerasan kepada istri meyakini kebenaran tindakannya itu, karena prilaku istri dianggap tidak menurut kepada suami, melalaikan pekerjaan rumah tangga, cemburu, pergi tanpa pamit.  Hal ini diyakini oleh pihak istri, sehingga mereka mengalami kekerasan dari suaminya dan cenderung diam tidak membantah.
Penelitian yang mengkaitkan tindak kekerasan pada istri yang berdampak pada kesehatan reproduksi masih sedikit.  Menurut Hasbianto (1996), dikatakan secara psikologi tindak kekerasan pada istri dalam rumah tangga menyebabkan gangguan emosi, kecemasan, depresi yang secara konsekuensi logis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksinya.  Menurut model Dixon-Mudler (1993) tentang kaitan antara kerangka seksualitas atau gender dengan kesehatan reproduksi; pemaksaan hubungan seksual atau tindak kekerasan terhadap istri mempengaruhi kesehatan seksual istri.  Jadi tindak kekerasan dalam konteks kesehatan reproduksi dapat dianggap tindakan yang mengancam kesehatan seksual istri, karena hal tersebut menganggu psikologi istri baik pada saat melakukan hubungan seksual maupun tidak.
Dari latar belakang ini, penulis tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai tindakan kekerasan pada istri dalam rumah tangga berdampak terhadap kesehatan reproduksi.

HUBUNGAN MILITER DAN PARTAI KOMUNIS CHINA PADA ERA MAO ZEDONG Studi Kasus: Keterlibatan Militer dalam Revolusi Kebudayaan

Bahan Lengkap Makalah ini Silahkan di Download DISINI

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hubungan militer dan sipil merupakan suatu permasalahan klasik di beberapa negara, terutama di negara yang rapuh dimana kondisi sosial, ekonomi dan politiknya cenderung tidak stabil. Dalam keadaan pemerintahan sipil tidak lagi mampu mengelola permasalahan negaranya, militer cenderung untuk masuk dalam politik demi menstabilkan keadaan. Hal ini dapat kita lihat di Myanmar ketika Jendral Ne Win menyingkirkan pemerintahan yang berkuasa dan membentuk pemerintahan militer hingga saat ini. Kondisi yang sama juga terjadi di Argentina dimana militer menjatuhkan Presiden Frondizi dan membentuk pemerintahan sementara di bawah kekuasaannya. Contoh lain yang lebih kontemporer adalah apa yang kita saksikan baru-baru ini di Madagaskar dimana presiden Marc Ravalomanana yang terpilih Desember 2006 dipaksa turun setelah militer melakukan kudeta dengan mengambil alih istana negara pada 16 Maret 2009.

Republik Rakyat China adalah negara dengan populasi terbesar di dunia dan salah satu negara terluas di dunia dengan total luas wilayah mencapai  9,596,960 km2  . Tentunya RRC memiliki jumlah personil militer terbesar di dunia untuk mengimbangi jumlah populasi dan luas wilayahnya[1]. Meskipun memiliki jumlah penduduk sipil dan personil militer yang sangat banyak, China merupakan suatu negara dengan kondisi yang cenderung stabil. Bahkan dapat dikatakan militer hampir tidak pernah melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil. Mereka cenderung profesional dan lebih sibuk dengan kegiatan internnya daripada mengurusi permasalahan politik China. 


Tidak heran jika kemudian militer China merupakan salah satu yang terkuat di dunia.[2] Namun hal ini bukan berarti militer tidak pernah terjun dalam dunia politik. Salah satu masa dimana militer terjun dan bahkan terlibat aktif dalam politik adalah ketika terjadi Revolusi Kebudayaan di era mao Zedong. Saat itu Mao, dengan pemerintahannya yang semakin melemah, memutuskan untuk memasukkan militer untuk mendukung pasukan merahnya dalam memberantas para penentang pemerintah. Dalam kekacauan tersebut, militer akhirnya berhasil mengambil alih hampir semua pemerintahan di daerah, menguasai sistem komunikasi partai di seluruh China, menduduki 50% kursi di politburo dan bahkan mengurusi masalah sosial dan ekonomi masyarakat. Meskipun demikian, hal ini tidak mendorong militer untuk mengambil alih pemerintahan sipil secara keseluruhan yang saat itu melemah akibat tentangan dari berbagai pihak. Pertanyaan ini lah yang akan kami coba analisa dalam makalah ini.


B.     Rumusan Masalah
Mengapa militer tidak mengambil kesempatan untuk mengambil alih pemerintahan disaat Revolusi Kebudayaan berlangsung?
C.    Hipotesa
Keteguhan militer China untuk tidak mengambil kesempatan mengambil alih pemerintahan disaat Revolusi Kebudayaan berlangsung disebabkan oleh adanya kontrol partai yang ketat tidak hanya terhadap militer tetapi juga terhadap semua aspek sosial masyarakat China. Selain itu dari sisi militer sendiri, militer China termasuk militer profesional dan memagang teguh prinsip civil supremacy.

D.    Landasan Teori
Untuk mempermudah analisa kami menggunakan dua teori. Pertama adalah teori Finner yang melihat bahwa kudeta militer disebabkan oleh adanya dua faktor yaitu motif (agen) dan peluang (struktur). Kedua adalah teori mengenai budaya politik civil supremacy. Teori ini menjelaskan bahwa profesionalisme sendiri tidak cukup untuk menjaga militer untuk tidak intervensi dalam politik. Militer bagaimanapun harus menganut prinsip civil supremacy dimana militer tunduk pada pemerintahan sipil. Sapin dan Snyder mendefinisikan civil supremacy sebagai ”both formally and effecttively, the major policies and programmes of government..should be decided by the nation’s politically responsible civilian leaders.”[3] atau dalam istilah umum masyarakat Amerika Serikat ”national policy dictated millitary policy”. Selain itu kami juga mempertimbangkan “kesepakatan umum” di kalangan akademisi bahwa  negara dengan sistem komunis jarang mengalami kudeta militer karena penguasaan partai terhadap militer.



BAB II
ISI

A.    Revolusi Kebudayaan
Akar bencana besar bangsa China ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1950-an dimana Mao menerapkan apa yang disebut sebagai kebijakan ”Lompatan Jauh ke Depan” (Great Leap Forward). Kebijakan ini merupakan istilah lain dari cara cepat modernisasi ala Mao dengan slogannya yang terkenal ”berjalan diatas dua kaki” dan ”kemandirian pembangunan bersama industri dan pertanian”.[4] Dibawah kebijakan ini, masyarakat China dimobilisasi untuk menghasilkan produksi sebanyak-banyaknya baik dalam hal pertanian maupun industri. Namun tekanan ini justru membuat masyarakat memanipulasi hasil hanya untuk mengejar target. Tidak heran jumlah yang dicapai jauh lebih rendah daripada angka yang dilaporkan. Selain itu, kualitas produksi juga terabaikan. 
Masyarakat China sendiri banyak yang menderita akibat kerja yang berlebihan terutama saat terjadi musim kemarau yang menyebabkan gagal panen dimana-mana. Kondisi yang memprihatinkan ini menimbulkan ekonomi negara kacau dan legitimasi Mao sebagai penggagas kebijakan semakin menurun. Dalam pemerintahan sendiri, telah muncul beberapa pejabat yang mulai berani mengkritik kebijakan Mao ini. Namun sayang, tindakan mereka selalu harus berakhir dengan pemecatan. Meskipun demikian, peristiwa pemecatan ini justru semakin mendorong banyak pihak untuk lebih vokal menentang Mao. Akibatnya Mao mau tidak mau harus melakukan sesuatu untuk mengamankan posisinya. Terjadilah apa yang kita kenal dengan revolusi kebudayaan. Sebuah peristiwa terbesar yang mewarnai sejarah Cina pasca revolusi 1949.
Revolusi kebudayaan, menurut sebagian akademisi merupakan cara Mao untuk mengamankan legitimasinya yang tererosi setelah program Great Leap Forward tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Seluruh pemimpin Partai Komunis Cina (PKC) pada dasarnya berpendapat bahwa Great Leap Forward kurang begitu berhasil, tetapi terdapat perbedaan pandangan mengenai hasil dari program besar tersebut. Mao, masih dengan pandangan radikalnya melihat bahwa Great Leap Forward membawa Cina jauh dari sosialisme dan mendekati kapitalisme. Hal ini awalnya terlihat pada tataran desa yang setelah mengenal industri menjadi sangat ekspansionis dan materialistis. Sisi kapitalis muncul bukan dari pemodal karena pada dasarnya tidak ada kelas pemodal atau borjuis, tetapi berasal dari aparat desa dan kader partai yang memanfaatkan Great Leap Forward untuk membangun kekayaan yang pada akhirnya memicu terjadinya penindasan bagi kaum petani dan pekerja. Mao melihat hal ini disebabkan oleh lemahnya moral kader PKC yang kebanyakan masuk PKC hanya untuk mendapatkan privileges seperti akses ke jabatan[5].
Di sisi lain pemimpin PKC yang lain terutama Liu Shaoqi dan Deng Xiaoping melihat bahwa kegagalan Great Leap Forward menunjukan bahwa sosialisme orthodox yang dipegang oleh Mao tidak bisa lagi dipertahankan. Untuk itu diperlukan revisionisme seperti yang dilakukan Uni Soviet. Ide inilah yang sangat ditentang Mao, bukan hanya karena tidak sesuai dengan ide Mao tetapi revisionisme juga akan berpengaruh pada legitimasi Mao dan pada akhirnya dapat menurunkan Mao dari kekuasaan. Itulah kenapa Mao kemudia meluncurkan Revolusi Kebudayaan Proletarian.
Dalam revolusi kebudayaan, Mao melihat PKC tidak dapat sepenuhnya dijadikan sumber legitimasi karena terdapat kubu Liu Shaoqi dan Deng Xiaoping disana, untuk itu dia beralih pada sumber legitimasi lain. Sumber tersebut antara lain militer, intelektual radikal, dan tentunya pelajar sekolah. Ketiga sumber kekuatan tersebut dimobilisasi oleh Mao untuk menjalankan Revolusi Kebudayaan dengan tujuan utama membersihkan PKC dari kelompok revisionisme.
Peristiwa ini terjadi ketika Mao memobilisasi sekitar 11 juta anak sekolah berumur sembilan hingga delapan belas tahun dari berbagai sekolah di seluruh China untuk melakukan satu tugas: memperlihatkan, mengkritik dan menyingkirkan apa yang mereka sebut sebagai kaum burjois dan antirevolusi- termasuk para pemimpin partai yang memiliki perbedaan visi dengan Mao. Pasukan yang dikenal dengan Red Guards ini turun ke jalan dan menghancurkan banyak fasilitas. Para pemimpin partai yang merasa kekuasaannya ditentang oleh sekumpulan remaja mencoba membentuk kekuatan saingan dari para sekutunya. Pertempuran pun menjadi semakin sengit. Demi menghindari keadaan yang lebih buruk, Mao meminta Red Army untuk mengambil alih pemerintahan daerah dengan bantuan militer. Namun ternyata penguasaan ini membuat munculnya persaingan diantara para pasukan Mao itu sendiri. Berbagai kekerasan yang terjadi akhirnya membuat Mao meminta militer untuk menstabilkan keadaan dan mengambil alih pemerintahan daerah. Revolusi berakhir dan anak-anak sekolah dikirim ke komune-komune desa atau bekerja dalam kegiatan produksi-konstruksi dibawah perintah militer.[6]

B.     Keterlibatan Militer dalam Revolusi Kebudayaan[7]
Pada awal munculnya cikal bakal revolusi, yaitu ketika kritik terhadap Mao semakin vokal, militer masih teguh untuk tidak ikut campur dalam keributan tersebut. Bahkan Mao membuat kampanye ”belajar dari PLA” untuk memuji tindakan militer tersebut. Mao sendiri merasa tidak perlu mengikutsertakan militer untuk menghadapi permasalahan ini. Meskipun demikian, kondisi domestik yang semakin memburuk membuat Mao akhirnya menarik militer untuk membantunya dibawah kebijakan ”three supports and two militaries”. Kebijakan ini berarti militer harus memberikan dukungan kepada kelompok kiri untuk mengambil alih kekuasaan dari kelompok kanan yang berupaya mengubah pemerintahan ke arah kapitalisme, menjaga tatanan sosial dan stabilitas negara saat revolusi, membantu produksi pertanian dan industri, serta memberikan pelatihan militer kepada siswa dan mahasiswa. Secara lebih detail, implementasi kebijakan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada tahun 1966, Mao yang telah kehilangan anyak aliansi politiknya, akhirnya membentuk pasukan merah yang terdiri dari anak sekolah seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Namun, dikarenakan pasukan ini sangat tidak terorganisir dengan baik dan kurang berpengalaman terutama jika harus melawan para petinggi partai (win over the majority), Mao akhirnya memutuskan untuk memasukkan militer untuk membantu para remaja tersebut dengan memberikan pelatihan militer kepada pasukannya di sekolah-sekolah di seluruh China. Sampai di titik ini, status quo politik China masih tetap terjaga. Hal ini disebabkan kegiatan pelatihan yang dilakukan masih berada dalam kerangka kegiatan militer. Selain itu, kegiatan ini diawasi ketat oleh komite partai yang ditunjuk oleh pusat.
Di tahun 1967, kondisi China dapat dikatakan mencapai titik kritis. Para petinggi partai yang merasa terancam degan gerakan ini mencoba melakukan perlawanan yang mengakibatkan terjadinya banyak kekerasan di jalan-jalan. Demi mengamankan situasi, Mao mengeluarkan perintah agar militer mengambil alih sistem komunikasi partai di semua provinsi. Ini lah pertama kalinya militer menguasai sistem kontrol politik di seluruh China dan, untuk beberapa hal, militer berada superior diatas partai. Tidak hanya itu, tanggal 21 Januari pemerintah mengeluarkan perintah agar militer membantu gerakan pasukkan merah dalam menjalankan tugasnya. Sejak saat itu, militer ikut memerangi para anggota partai dan kelompok sipil yang menentang dan bahkan mengambil alih kekuasaan di semua provinsi sesuai dengan perintah yang dikeluarkan saat itu. Militer, pasukan merah, dan anggota partai yang masih setia, membentuk pemeritahan provinsi yang kemudian dikenal dengan ”tripple alliances”. Saat itu, jumlah militer yang diturunkan telah mencapai 2,8 juta anggota. Selain itu, statistik menunjukkan militer menguasai 80 persen puncak kepemimpinan pemerintah daerah dan partai di tingkat provinsi. Di tingkat lebih bawah lagi, militer menguasai posisi yang yang sama dalam presentase 78-98 persen. Bahkan militer turut menduduki 50 persen kursi di Politburo dan Komite Sentral.[8] Dapat dikatakan, memang saat revolusi kebudayaan adalah saat dimana militer benar-benar menguasai perpolitikan China.


[1] Profil RRC dapat dilihat di lampiran I
[2] Profil dan data singkat mengenai militer China dapat dilihat dilampiran
[3] B.M Sapin dan R.C.Snyder, The Role of the Military in American Foreign Policy, p.52 dalam S.E. Finer, The Man on Horseback: The Role of Military in Politics, New York: Frederick A. Pragaer, Inc.
[4] James C F. Wang (1992), Contemporary Chinese Politics: An Introduction, dalam buku panduan mata kuliah Politik dan Pemerintahan Cina, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada.
[5] Robert Weatherley. 2006. Politics in China after 1949: Legitimizing Authoritarian Rule. New York: Routledge. Halaman. 60
[6] Harvey W. Nelsen (1977), The Chinese Military System: An Organizational Study of the Chinese People’s Liberation Army, Colorado: Westview Press. Halaman 25-26.
[7] Sebagian besar bagian ini diambil dari Harvey W. Nelsen (1977), The Chinese Military System: An Organizational Study of the Chinese People’s Liberation Army, Colorado: Westview Press. Halaman 27-29
[8] Nan Li, Changes in Chinese Civil Military Relations, Institute of Defence and Strategic Studies, NTU, Singapore, http://www.idss.edu.sg

Bahan Lengkap Makalah ini Silahkan di Download DISINI
 
© Bosan Kuliah All Rights Reserved