Sebutan resmi untuk teknologi Hyper-threading adalah Hyper-Threading Technology yang disingkat dengan sebutan HTT. Teknologi karya Intel ini merupakan pengembangan dari teknologi Super-threading  yang sebelumnya pernah diterapkan di prosesor Xeon (prosesor untuk  server). Hyper-threading adalah bentuk inovasi teknologi yang lebih  maju, yang menggunakan teknologi simultaneous multithreading (SMT),  yang kemudian diterapkan pada beberapa varian prosesor Pentium 4, baik  yang versi prosesor desktop maupun mobile Teknologi Hyper-threading ini  tidak diterapkan di generasi prosesor Pentium M berbasis core, Merom, Conroe dan Woodcrest.
Perlu  pula diketahui, penggunaan teknologi hyper-treading ini ternyata tidak  efisien dalam penggunaan energi. Masalah inilah yang menjadi  pertimbangan mengapa teknologi hyper-threading ini tidak diterapkan pada  prosesor-prosesor baru berbasis core. Teknologi Hyper-threading sendiri  dapat digambarkan sebagai berikut:
Sebuah prosesor yang dilengkapi teknologi hyper-threading oleh software ‘Operating system’ dianggap terdiri dari 2 prosesor (2 ‘logical’ processor).  Dengan demikian ‘operating system’ dapat bekerja secara simultan di  kedua prosesor (‘logical’ prosesor) tersebut. Hal ini mengakibatkan  prosesor dapat memproses beberapa pekerjaan (berkas/tugas) sekaligus,  sehingga pemrosesan berjalan lebih cepat dan memperpendek waktu kerja.
 Boleh  juga dikatakan, dengan adanya teknologi Hyper-threading ini  memungkinkan sebuah prosesor bekerja seperti ‘dual prosesor’, atau  prosesor tunggal dibaca seolah-olah menjadi ganda. Hal ini terjadi  karena teknologi ini bekerja dengan cara menggandakan (menduplikasi)  bagian/seksi tertentu dari prosesor (menyimpan catatan arsitektur  prosesor).
Teknologi  hyper-threading mampu meningkatkan performa prosesor hingga 40 %,  bahkan ada yang menjelaskan dapat meningkatkan kemampuan proses kerja  hingga dua kali lipat. Pihak Intel sendiri menyatakan bahwa kecepatan  Pentium 4 Hyper-threading mampu meningkat 30% dibandingkan Pentium 4 non  Hyper-threading. Pada beban kerja yang berat, teknologi  hyper-threading mampu meningkatkan performa prosesor Pentium 4, yaitu  menghasilkan kinerja yang lebih baik/cepat dibandingkan prosesor Pentium  4 tanpa teknologi hyper-threading. Akan tetapi, perbaikan performa ini  juga sangat bergantung program aplikasi yang digunakan. Beberapa program  justru menurun performanya ketika teknologi Hyper-threading ini  diaktifkan. Kadangkala penurunan performa ini bersifat unik di Pentium 4  (bervariasi bergantung nuansa arsitektur prosesornya). Penurunan  tersebut sebenarnya bukan sifat/karakteristik simultaneous multithreading.
Perlu  diketahui bahwa fungsi hyper-threading ini bisa bekerja optimal bila  didukung oleh sistem operasi yang sesuai, misalnya Windows XP. Selain  bergantung pada dukungan sistem operasi, juga bergantung pada:
 o Dukungan chipset yang digunakan pada motherboard
 o Dukungan BIOS untuk mengatur aktif tidaknya fungsi HT dari BIOS
 o Dukungan aplikasi software yang digunakan
 Teknologi  Hyper-Threading adalah teknologi eksklusif milik Intel, tidak dimiliki  oleh prosesor-prosesor yang bukan produksi Intel.
Sumber : Klik Disini 
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

