Dasar-dasar Perencanaan Kopling
Sebelum kita merencanakan suatu unit dari kopling itu, kita juga harus mempertimbangkan beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu :
~ Kopling harus ringan, ringkas dan memiliki harga relatif murah.
~ Aman pada putaran tinggi dimana sedikit kemungkinan terjadi gesekan aksial pada poros.
~ Garis sumbu poros harus segaris dan berdekatan.
~ Kopling dapat dipasang dan dilepas dengan mudah.
~ Titik poros kopling harus sebanyak mungkin terletak pada garis sumbu poros dan kopling harus diseimbangkan dinamik agar kopling tidak berayun.
~ Dapat mencegah pembebanan lebih.
~ Tidak ada bagian yang menjorok (menonjol).
Dalam pemilihan kopling kita harus memperhatikan keuntungan dan kerugian dari berbagai jenis kopling tersebut.
Pada perencanaan ini akan direncanakan kopling plat gesek yang termasuk kedalam jenis kopling tidak tetap. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kopling ini yaitu :
~ Perawatan mudah;
~ Dapat bekerja dalam keadaan manual, basah, multi plat;
~ Dapat dihubungkan dan diputuskan baik dalam keadaan bergerak maupun dalam keadaan diam;
~ Bahan gesek tahan terhadap temperatur tinggi;
~ Dapat meneruskan daya dan putaran dengan baik;
~ Putaran yang diteruskan dengan perantaraan gesekan, sehingga bila terjadi pembebanan lebih, poros penggerak utama dapat menghindari terjadinya slip;
~ Dapat meredam putaran, karena ada komponen yang dilengkapi dengan pegas kejut;
~ Mudah dalam penyediaan, pemasangan dan pembongkaran.
Komponen utama kopling plat gesek serta fungsinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Flywheel
Menyimpan energi dan membantu mesin pada saat start.
- Plat gesek
Memperbesar gesekan plat kopling terhadap roda penerus.
- Spline
Tempat kedudukan dari plat gesek.
- Baut
Mengikat poros engkol dengan roda gaya serta mengikat roda gaya dengan tutup kopling.
- Pegas kejut
Meredam kejutan atau meredam getaran sewaktu kopling sedang beroperasi.
- Bantalan
Mendorong pegas agar tidak lagi menekan plat gesek.
Prinsip Kerja Kopling Plat Gesek
Secara garis besar dapat dikatakan, bahwa kopling terdiri dari dua bagian. Bagian kopling yang dipasang pada poros engkol sebagai penggerak (input), bagian ini terdiri dari roda gaya dan plat penekan sedangkan bagian kedua yang dipasang pada poros output dinamakan kopling plat (plat gesek). Plat gesek dipasang sedemikian rupa, sehingga plat tersebut dapat berputar bersama poros utama, akan tetapi dapat pula bergeser bebas sepanjang rusuk-rusuk poros. Plat gesek berada antara plat penekan dan permukaan roda gaya .
Kopling berada dalam keadaan tersambung selama pedal kopling tidak ditekan. Bila motor dalam keadaan berputar, putaran dari poros engkol (input) diteruskan ke roda gaya selanjutnya ke plat gesek. Ini terjadi karena plat gesek terjepit di antara roda gaya dan pegas penekan, disebabkan adanya plat penekan yang mendesak pegas penekan. Putaran dari plat gesek diteruskan ke poros output (poros yang digerakkan).
Cara memutuskan hubungan kopling, yaitu menekan pedal yang mengakibatkan pegas penekan mengalami deflesi, sehingga plat penekan akan tertarik. Plat gesek dan roda gaya tidak lagi berhubungan sehingga daya dan putaran tidak dapat lagi diteruskan ke poros output.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------