PENDAHULUAN
Berbagai faktor dapat memicu Dermatitis Atopik, antara lain allergen makanan, alergen hirup, berbagai bahan iritan, dan stres. Tetapi, seberapa besar peran alergen makanan dan alergen hirup ini masih kontroversial. Meski pada pasien Dermatitis Atopik kerap dijumpai peningkatan IgE spesifik terhadap kedua jenis alergen ini, tetapi tidak selalu dijumpai korelasi dengan kondisi klinisnya. Hasil tes positif terhadap suatu alergen, tidak selalu menyatakan alergen tersebut sebagai pemicu Dermatitis Atopik, tetapi lebih menggambarkan bahwa pasien telah tersensitasi terhadapnya. Secara umum, alergen makanan lebih berperan pada Dermatitis Atopik usia dini. Seiring dengan penambahan usia, maka peran alergen makanan akan digantikan oleh alergen hirup1.
Gejala dan tanda karena reaksi alergi pada anak dapat ditimbulkan oleh adanya alergen dari beberapa makanan tertentu yang dikonsumsi anak. Makanan itulah yang disebut sebagai alergen atau penyebab alergi makanan. Selama ini sering diketahui bahwa penyebab alergi pada manusia adalah debu. Masyarakat pada umumnya bahkan dikalangan sebagian klinisipun sekalipun jarang menyebutkan makanan sebagai penyebab alergi. Hal ini mungkin terjadi karena pada pemeriksaan alergi kulit (skin test) yang sering memberikan positif adalah debu. Karena pada test alergi makanan tidak dapat dideteksi dengan baik, karena yang mudah terdeteksi hanyalah reaksi cepat termasuk debu dan sebagian kecil makanan. Sebagian besar makanan lainnya yang mengakibatkan reaksi lambat pada organ tubuh manusia sering tidak dapat terdeteksi saat tes alergi. Sering tes alergi terhadap kacang tanah negatif tetapi saat makanan tersebut diberikan memperberat gejala alergi4.
Berdasarkan hasil Double Blind Placebo Controlled Food Challenge (DBPCFC), hampir 40% bayi dan anak dengan Dermatitis Atopik sedang dan berat mempunyai riwayat alergi terhadap makanan. Bayi dan anak dengan alergi makanan umumnya disertai uji kulit (skin prick test) dan kadar IgE spesifik positif terhadap pelbagai macam makanan. Walaupun demikian uji kulit positif terhadap suatu makanan tertentu, tidak berarti bahwa penderita tersebut alergi terhadap makanan tersebut, oleh karena itu masih diperlukan suatu uji eliminasi dan provokasi terhadap makanan tersebut untuk menentukan kepastiannya2.
DERMATITIS ATOPIK KARENA MAKANAN
Berbagai faktor dapat memicu Dermatitis Aopik, antara lain allergen makanan, alergen hirup, berbagai bahan iritan, dan stres. Tetapi, seberapa besar peran alergen makanan dan alergen hirup ini masih kontroversial1.
Pada anak, makanan dapat berperan dalam pathogenesis Dermatitis Atopik, tetapi tidak biasa terjadi pada penderita Dermatitis Atopik yang lebih tua. Makanan yang paling sering menyebabkan Dermatitis Atopik adalah telur, susu, gandum, kedele, dan kacang tanah. Reaksi yang terjadi pada penderita Dermatitis Atopik karena induksi allergen makanan dapat berupa dermatitis ekzematosa, urtikaria, kontak urtikaria, atau kelainan mukokutan yang lain. Hasil pemeriksaan laboratorium dari bayi dan anak-anak kecil dengan Dermatitis Atopik sedang atau berat, menunjukkkan reaksi positif terhadap tes kulit dadakan (immediate skin test ) dengan berbagai jenis makanan.reaksi positif ini diikuti kenaikan mencolok histamine dengan plasma dan aktivasi eosinofil. Sel T spesifik untuk allergen makanan juga berhasil diklon dari lesi penderita Dermatitis Atopik3.
Penyebab alergi di dalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim proteolitik. Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan berkisar antara 14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga dapat menimbulkan kepekaan (sensitisasi) baik secara langsung atau melalui mekanisme hapten-carrier. Perlakuan fisik misalnya pemberian panas dan tekanan dapat mengurangi imunogenisitas sampai derajat tertentu2.
Beberapa makanan yang berbeda kadang menimbulkan gejala alergi yang berbeda pula, misalnya pada alergi ikan laut menimbulkan gangguan kulit berupa urtikaria, kacang tanah menimbulkan gangguan kulit berupa papula (bintik kecil seperti digigit serangga) atau furunkel (bisul). Sedangkan buah-buahan menimbulkan gangguan batuk atau pencernaan. Hal ini juga tergantung dengan organ yang sensitif pada tiap individu. Meskipun demikian ada beberapa pakar alergi makanan yang berpendapat bahwa jenis makanan tidak spesifik menimbulkan gejala tertentu2.
Jenis makanan yang berkaitan dengan alergi
MAKANAN TERSERING PENYEBAB ALERGI |
IKAN LAUT (CUMI, UDANG, KEPITING, IKAN LAUT LAINNYA) COKLAT, KACANG TANAH, KACANG HIJAU, SUSU SAPI, KEJU, TELOR AYAM/PUYUH, BUAH-BUAHAN (TERUTAMA MELON, SEMANGKA, MANGGA, RAMBUTAN , NANAS, TOMAT, DURIAN, KORMA, DUKU, KELENGKENG DLL) |
MAKANAN KADANG PENYEBAB ALERGI |
AYAM, ITIK, IKAN LAUT SALMON/TUNA, ALKOHOL, DOMBA, KALKUN JERUK, PISANG, PEAR, APRIKOT, CRANBERRY, ANGGUR, PEACH, PIR PLUM JAGUNG, GULA, BERAS OAT, GANDUM BARLEY, UBI, SINGKONG, ASPARAGUS, SELADA, KEMBANG KOL, BAYAM, SQUASH, BROKOLI TEH, KOPI, MINYAK ZAITUN, SAFFLOWER |
JENIS MAKANAN PENYEBAB ALERGI SESUAI USIA DAN PENYEBAB ANAFILAKSIS
Jenus makanan | Bayi/Balita | Anak dan Dewasa | Anafilaksis |
Susu (sapi/kambing) | • | • | |
Telor ayam | • | • | |
Kedelai | • | ||
Kacang tanah | • | • | • |
Kacang-Kacangan pohon ( semacam kenari, hazel/filbert, kacang mente, buah kenari hijau, Brazil, kenari) | • | • | |
Gandum | • | ||
Ikan | • | ||
Ikan laut (shrimp, crab, lobster, oyster, scallops) | • | • | |
Buah-buahan | • | • | |
Sayur-sayuran | • | • | |
Seeds ( kapas, wijen, psyllium, mustar;buah sawi) | • | • | |
Spices | • |
A. ETIOLOGI
Makanan yang paling sering menyebabkan Dermatitis Atopik adalah telur, susu, gandum, kedele, dan kacang tanah. Berikut akan dijelaskan mengenai makanan yang sering menyebabkan alergi.
1. TELOR
Telor termasuk salah satu bahan makanan yang dianggap sebagai penyebab alergi. Bila anak alergi terhadap telor ayam, maka kemungkinan terbesar juga akan bereaksi terhadap semua telor burung. Ovalbumin terdapat sekitar 65% dari total protein yang terkandung di dalam telor ayam. Zat tersebut merupakan bahan yang mempunyai tingkat alergenitas yang paling besar dari seluruh protein telor, seperti yang telah ditunjukkan oleh pemeriksaan radioallergosorbent test (RAST) dan pemeriksaan pelepasan histamine. Ovoalbumin relatif labil dalam pemanasan, tetapi beberapa penderita mengalami reaksi alergi bila mengkonsumsi telor yang dimasak. Komponen ovomucoid mungkin berpernan terhadap hal tersebut. Kuning telor relatif mempunyai potensi alergenik lebih ringan dibandingkan putih telor2.
Binder Coagulant Egg white Egg yolk atau kuning Emulsifier | Lecithin Livetin Lysozyme Ovalbumin Ovoglobulin Ovamucin | Ovotransferin Ovovitelin Silici Albuminate Simplesse Powdered egg Vitellin Whole egg |
Tabel 4. makanan yang mungkin mengandung telor
Baked goods (dalam roti) Baking mixesBatters Bearnaise sauce Biscuit Bouillon Boiled frosting Breakfast cereal Cake flour Candys Cookies Creamy filling Custard Croquettes Egg noodles Eggnog French toast Hollandaise sauce Icecream Lemon curd Macaroni Macaroons Malted cocoa drinks (ovaltine, Ovomalt) Mayonnaise | Marshmallows Meatloaf, MeatballsMeringues Muffins Mie (mi telor) Omelets Pancakes Roti Prosseced meat products : (meatloaf, meatballs,sausages, hotdog, sausage rolls) Pudding Salad dressing (creamy) Sherbets Shouffles Soups Spaggetti Sweets (fondant cream, truffles, marshmallow) Tartar sauces Turkish delight Waffles Wines |
2. IKAN LAUT
Ikan khususnya ikan laut atau sea food paling sering menyebabkan alergi makanan. Gejala yang ditimbulkannya berupa urtikaria, (gatal di kulit), angioedema, astma atau kombinasi dari beberpa kelainan tersebut. Alergi makanan karena ikan laut paling mudah terdeteksi (terdiagnosis), karena gejala yang ditimbulkan relatif cepat. Alergi makanan karena ikan laut termasuk reaksi alergi tipe cepat. Biasanya kurang dari 8 jam keluhan alergi sudah bisa dikenali. Jenis ikan laut yang sering mengakibatkan gangguan adalah jenis ikan laut yang kecil, seperti udang, cumi, kerang, kepiting dan sebagainya. Sedangkan ikan laut yang agak besar seperti salmon, tuna dan sebaginya relatif lebih ringan. Meskipun pada penderita alergi yang berat seringkali semua ikan laut menimbulkan gangguan alergi. Ikan paling lengkap secara khas sebagai penyebab alergi adalah ikan cod, mempunyai potensi alergenik tinggi dan mempunyai reaksi yang sama (cross reaction) dengan beberapa jenis ikan lainnya. Udang mengandung allergen yang sangat kuat, banyak kasus alergi berat (anafilaksis) dilaporkan karena reaksi terhadap udang2.
IKAN | SHELLFISH |
Ikan Minyak ikanSauce Ikan Anchovies on pizza Caesar salad Worce stershire sauce Fish Sauce Fish roe, carviar Taramosalata Caesar salad Tapenade Asian Dishes Pet foods Urimi Omega 3 fortified foods Fish collagen Isinglass Food additive 631 Disodium inosinate Flavour enhancer dari ikan atau daging Any deep fried food BBQ (kontaminasi dengan grill) | Asian dishes Shrimp pastePrwans, shrims Crabs Lobster, crayfish, yabby Moreton bay bugs Pet foods Mussels, clams, oysters Tiram Scallop Ikan cumi-cumi Glues |
3. KACANG-KACANGAN
Kacang-kacangan dikenal sebagai bahan makanan yang potensial untuk mengakibatkan reaksi alergi ayang berat bahkan bisa mengancam jiwa. Bahan makanan ini sangat satbil pada suhu tinggi, bahkan sampai suhu masak 145 C selama 1 jam bahan alerginya masih kuat. Minyak kacang mengandung hanya lemak kacang dan protein kacang yang terhidrolisa menunjukkan sedikit atau tidak ada aktifitas alergeniknya. Anak yang mempunya alergi susu sapi ternyata 30-4-% kemungkinan bisa terjadi alergi kacang kedelai. Bahkan kadang kedelai juga merupakan bahan makanan yang mempunyai allergen kuat dalam menimbulkan reaksi alergi berat (anafilaksis). Bila seorang anak didiagnosis alergi terhadap kacang-kacangan, terdapat kecenderungan alergi tersebut hingga dewasa. Berbeda dengan alergi terhadap ayam, telor, susu sapi atau beberapa jenis ikan misalnya, dalam usia tertentu anak dapat mengkonsumsinya2.
Gangguan yang sering terjadi karena mengkonsumsi kacang pada penderita alergi adalah : sensitif pada kulit, dermatitis, furunkel (bisul), sariawan, nyeri gigi, pilek dan nyeri perut. Berikut ini beberapa jenis makanan yang termasuk dalam kacang-kacangan, yang harus diwaspadai bila anak dinyatakan alergi terhadap kacang2.
KACANG | BAHAN MAKANAN TERKANDUNG KACANG | BAHAN YANG DAPAT MENGANDUNG KACANG |
Almonds AcornsBeer nuts Butternuts Brazilnuts Cashews Chestnut Filberts Granduya Groundnuts Hazelnuts Hickory nuts | Nut butters Nut oilNut paste CROSS REACTION :
Peanut flour Peanut syrup Peanut butter chips Peanut brittle Loramine wax Peanutamide
Tahini Halva Roti dan makanan Indian Chinees food Geek food Vegetarian food Vegetables burgers, sausages Health foods | Ammarreto Asian saucesAsian food Baked goods Biscuit Baking mixed Baterred foods BBQ foods Cereal Chocolate bars Crackers Crusts Curries dan powders Dessert topping Egg rolls Emulsifier Frangelico Hidrolized Vegetable protein Hidrolizes plant protein Health bars Health foods Ice cream Lecithin Frozen dessert Margarine Marzipane Meat substitute Naogat Pastry Pesto sauce Sauces Spring roles Vegetable oils Vegetable shortening Vegetarian foods |
4. SUSU SAPI
Tidak hanya susu sapi yang ditemukan dalam makanan bayi. Susu sapi sedikitnya merupakan 20 % komponen yang dapat menimbulkan produksi antibody. Fraksi protein susu utama adalah kasein ( 76 % ) dan whey. Whey mengandung beta-laktoglobulin, alfa-laktaalbumin, immunoglobulin sapid dan albumin serum sapi.alergi dilaporkan dapat terjadi terhadap semua komponen tersebut. Ditemukan reaksi silang antara susu sapi dengan susu domba, sehingga tidak dapat digunakan sebagai pengganti pada anak dengan alergi susu sapi. Manifestasi alergi susu sapi pada orang dewasa lebih berupa gangguan saluran nafas dan kulit, namun menetap lebih lama daripada alergi susu sapi pada anak2.
B. MANIFESTASI KLINIS
Beberapa makanan yang berbeda kadang menimbulkan gejala alergi yang berbeda pula, misalnya pada alergi ikan laut menimbulkan gangguan kulit berupa urtikaria, kacang tanah menimbulkan gangguan kulit berupa papula (bintik kecil seperti digigit serangga) atau furunkel (bisul). Sedangkan buah-buahan menimbulkan gangguan batuk atau pencernaan. Hal ini juga tergantung dengan organ yang sensitif pada tiap individu. Meskipun demikian ada beberapa pakar alergi makanan yang berpendapat bahwa jenis makanan tidak spesifik menimbulkan gejala tertentu2.
Ikan khususnya ikan laut atau sea food paling sering menyebabkan alergi makanan. Gejala yang ditimbulkannya berupa urtikaria, (gatal di kulit), angioedema, astma atau kombinasi dari beberpa kelainan tersebut. Alergi makanan karena ikan laut paling mudah terdeteksi (terdiagnosis), karena gejala yang ditimbulkan relatif cepat. Alergi makanan karena ikan laut termasuk reaksi alergi tipe cepat. Biasanya kurang dari 8 jam keluhan alergi sudah bisa dikenali. Jenis ikan laut yang sering mengakibatkan gangguan adalah jenis ikan laut yang kecil, seperti udang, cumi, kerang, kepiting dan sebagainya. Sedangkan ikan laut yang agak besar seperti salmon, tuna dan sebaginya relatif lebih ringan. Meskipun pada penderita alergi yang berat seringkali semua ikan laut menimbulkan gangguan alergi. Ikan paling lengkap secara khas sebagai penyebab alergi adalah ikan cod, mempunyai potensi alergenik tinggi dan mempunyai reaksi yang sama (cross reaction) dengan beberapa jenis ikan lainnya. Udang mengandung allergen yang sangat kuat, banyak kasus alergi berat (anafilaksis) dilaporkan karena reaksi terhadap udang2.
Gangguan yang sering terjadi karena mengkonsumsi kacang pada penderita alergi adalah : sensitif pada kulit, dermatitis, furunkel (bisul), sariawan, nyeri gigi, pilek dan nyeri perut.
C. DIAGNOSIS
Untuk memastikan penyebab alergi makanan bukan dengan tes kulit. Tes alergi hanya bisa memastikan invidu mempunyai bakat alergi, bukan memastikan penyebab alergi. Diagnosis alergi makanan dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa (mengetahui riwayat penyakit penderita) dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan eliminasi dan provokasi. Untuk memastikan makanan penyebab alergi harus menggunakan Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge = DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari penyebab secara pasti alergi makanan. Cara DBPCFC tersebut sangat rumit dan membutuhkan waktu, tidak praktis dan biaya yang tidak sedikit2.
Beberapa pusat layanan alergi anak melakukan modifikasi terhadap cara itu. Children Allergy Center Rumah Sakit Bunda Jakarta melakukan modifikasi dengan cara yang lebih sederhana, murah dan cukup efektif. Modifikasi DBPCFC tersebut dengan melakukan “Eliminasi Provokasi Makanan Terbuka Sederhana”2.
D. TATA LAKSANA
Menghindari Makanan
Terapi dermatitis atopic yang disebabkan makanan adalah dengan menghindari makanan penyebab4.
Medikamentosa
Pada reaksi alergi makanan ringan hanya diberikan antihistamin, dan jika perlu ditambahkan kortikosteroid pada reaksi sedang4.
KESIMPULAN
Makanan yang paling sering menyebabkan Dermatitis Atopik adalah telur, susu, gandum, kedele, dan kacang tanah. Reaksi yang terjadi pada penderita Dermatitis Atopik karena induksi allergen makanan dapat berupa dermatitis ekzematosa, urtikaria, kontak urtikaria, atau kelainan mukokutan yang lain.
Penyebab alergi di dalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim proteolitik. Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan berkisar antara 14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga dapat menimbulkan kepekaan (sensitisasi) baik secara langsung atau melalui mekanisme hapten-carrier.
Beberapa makanan yang berbeda kadang menimbulkan gejala alergi yang berbeda pula, misalnya pada alergi ikan laut menimbulkan gangguan kulit berupa urtikaria, kacang tanah menimbulkan gangguan kulit berupa papula (bintik kecil seperti digigit serangga) atau furunkel (bisul). Sedangkan buah-buahan menimbulkan gangguan batuk atau pencernaan. Hal ini juga tergantung dengan organ yang sensitif pada tiap individu.
Untuk memastikan makanan penyebab alergi harus menggunakan Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge = DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari penyebab secara pasti alergi makanan. Cara DBPCFC tersebut sangat rumit dan membutuhkan waktu, tidak praktis dan biaya yang tidak sedikit.
Tata laksana dermatitis atopic adalah dengan menghindari makanan yang dapat menyebabkan dermatitis atopic.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dermatitis atopik, avaible at : http://zulkiflithamrin.blogspot.com/2007/05/dermatitis-atopik.html
2. Alergi makanan, avaible at : htpp://www.childrenallergyclinic.wordpress.com/
3. Djuanda, adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
4. Sudoyo, aru w. Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006